Banyak tipe-tipe dari kondisi-kondisi alergi dan nonalergi dapat memicu gejala-gejala berhubungan dengan mata. Penyebab-penyebab alergi yang umumnya menyebabkan gejala-gejala berhubungan dengan mata termasuk:
- Serbuk-serbuk sari
- Jamur-jamur (Molds)
- Debu-debu
- Pet dander
- Getah (Latex)
Suatu kondisi alergi dikenal sebagai allergic conjunctivitis secara langsung mempengaruhi mata-mata. Ini mempengaruhi sampai 22% penduduk Amerika, menurut the American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI). Allergic conjunctivitis bermanifestasi dalam tiga bentuk utama:
- Seasonal allergic conjunctivitis (SAC). Bentuk dari allergic conjunctivitis yang paling umum, ini terjadi musiman ketika tumbuh-tumbuhan menyerbukan dan memproduksi penyebab-penyebab alergi yang mengudara seperti rumput, pohon dan serbuk rumput liar dan jamur-jamur.
- Perennial allergic conjunctivitis (PAC). Suatu bentuk yang lebih jarang dari allergic conjunctivitis dimana gejala-gejala dialami sepanjang tahun. Penyebab-penyebab alergi utama terlibat pada PAC adalah animal dander, tungau (dust mites) dan bulu-bulu burung.
- Vernal conjunctivitis. Suatu bentuk kronis dari allergic conjunctivitis yang paling sering terjadi pada musim semi dan musim gugur. Dia mempunyai potensi merusak penglihatan untuk selamanya dan lebih sering terjadi pada anak-anak laki daripada anak-anak perempuan.
Gatal-gatal adalah gejala yang paling sering diasosiasikan dengan allergic conjunctivitis, menurut the ACAAI. Gejala-gejala lain termasuk kemerahan, keluar airmata, panas ("terbakar") dan penglihatan kabur.
Suatu reaksi alergi keseluruhan mungkin juga memicu gejala-gejala tidak berhubungan dengan mata. Ini termasuk:
- Hidung berair (Runny nose)
- Hidung tersumbat (Nasal congestion)
Faktor-faktor nonalergi yang dapat menghasilkan gejala-gejal berhubungan dengan mata termasuk:
- Viral conjunctivitis. Dikenal sebagai "mata merah muda" ("pink eye"), disebabkan oleh suatu virus.
- Bacterial conjunctivitis. Juga dikenal sebagai "mata merah muda" ("pink eye"), disebabkan oleh infeksi bakteri.
- Blepharitis. Peradangan kelopak mata yang dapat menyebabkan gejala-gejala pada mata-mata dan kelopak-kelopak.
- Corneal ulcers. Umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, amuba atau virus yang mempengaruhi jendela depan yang bening dari mata (cornea).
- Keratoconjunctivitis sicca. Mengurangi produksi airmata kadangkala dikenal sebagai "mata kering" ("dry eye"). Umumnya lebih sering mempengaruhi orang-orang tua (seniors), namun dapat juga terjadi pada segala umur.
- Uveitis. Peradangan dari uvea, yang mana termasuk selaput pelangi (iris), ciliary body (kumpulan dari otot-otot yang mengfokuskan lensa mata dan meproduksi cairan didalam mata dan choroid (lapisan luar dari belakang mata).
- Pengganggu-pengganggu (irritants) yang mengudara termasuk asap rokok dan kabut bercampur asap (smog).
- Pengganggu-pengganggu kimia (Chemical irritants) termasuk kosmetik dan khlor dari kolom renang (pool chlorine).
- Halangan dari saluran airmata. Suatu rintangan pada jalan lintasan airmata dari mata-mata ke rongga hidung. Paling sering menimpa bayi-bayi.
- Benda-benda asing didalam mata.
Banyak orang dengan alergi mengalami gejala-gejala berhubungan dengan mata sewaktu kambuh. Alergi-alergi mempengaruhi mata-mata karena selaput lendir yang menutupi bagian putih dari mata dan kelopak mata bagian dalam (conjunctiva) berisi sel-sel mast (mast cells). Selama suatu reaksi alergi, suatu penyebab alergi memicu suatu sel mast untuk meledak (pecah), melepaskan histamine dan kimia-kimia lain yang menyebabkan gejala-gejala. Akibatnya untuk mata adalah pembengkakkan, peradangan, panas dan gatal-gatal.
Gejala-gejala seperti mata-mata yang berair, gatal-gatal, panas ("terbakar") dan kemerahan adalah umum untuk mereka yang dengan alergi rhinitis (allergic rhinitis), alergi-alergi latex (latex allergies), tipe-tipe lain dari kondisi-kondisi alergi.
ConversionConversion EmoticonEmoticon