close
Banner iklan disini

Waspada Gejala Hipertiroid, Badan Kurus Meski Banyak Makan

Pengobatan Ustadz Galih Gumelar - Hipertiroid adalah suatu penyakit kelebihan hormon tiroid. Nah, mengingat bahwa apa yang terjadi dalam tubuh kita ini merupakan hubungan timbal balik antar organ maupun sistem kerja organ, maka faktor yang memungkinkan bisa menyebabkan kelebihan hormon tiroid itu tidak hanya satu macam saja (bisa karena terjadi infeksi ataupun tumor dan bisa yang lainnya). Begitu kompleksnya hipertiroid itu, penyakit ini pun ada beberapa jenis macamnya.

Agar pengobatannya efektif maka harus ditemukan jenis dan penyebabnya terlebih dahulu.

Ciri-ciri umum orang yang mempunyai penyakit hipertiroid antara lain: kurus, makan banyak tetapi tidak bisa gemuk, mata besar (membelalak = exophthalmus), keluhan lain pada mata (sepert nyeri, peka cahaya, kelainan penglihatan dan conjunctivitis), kelenjar gondok membesar (struma nodosa) atau bisa juga tidak, detak jantung cepat dan juga ujung jari gemetar. Sebaiknya siapapun yang kira-kira punya ciri-ciri di atas, segera memeriksakan diri kepada dokter penyakit dalam, kalau bisa yang mengambil sub-spesialis endokrinologi (penyakit kelainan hormon).

Untuk memutuskan pengobatan apa yang akan diambil, maka dokter akan menilai dari keparahan penyakitnya, gejala-gejalanya, umur pasien, apakah pasien mengalami penyakit lain seperti gagal jantung, apakah pasien menggunakan obat lain yang menimbulkan efek samping hipertiroid, dan juga kepatuhan pasien dalam minum obat.

Pengobatan hipertiroid dilaksanakan dengan tujuan untuk membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan.
Pengobatan yang dimaksud antara lain:
1.Obat antitiroid.
Biasanya diberikan sekitar 18 - 24 bln.
Contoh obatnya: propil tio urasil (PTU), karbimazol.
2.Pemberian yodium radioaktif.
biasa untuk pasien berumur 35 /lebih atau pasien yang hipertiroidnya kambuh setelah operasi.
3.Operasi Tiroidektomi subtotal.
Cara ini dipilih untuk pasien yang pembesaran kelenjar tiroid-nya tidak bisa disembuhkah hanya dengan bantuan obat-obatan, untuk wanita hamil (trimester kedua ), dan untuk yang alergi terhadap obat / yodium radioaktif. Sekitar 25% dr semua kasus terjadi penyembuhan spontan dalam waktu 1 thn.

Sedikit mengenai obat-obatan pilihan lain untuk antitiroid selain PTU.
* Obat carbimazole (karbimasol)
Berkhasiat dapat mengurangi produksi hormon tiroid.
Mula-mula dosisnya bisa sampai 3 - 8 tablet sehari, tetapi bila sudah stabil bisa cukup 1 -3 tablet sehari saja.
Obat ini cukup baik untuk penyakit hipertiroid.
Efek sampingnya yang agak serius adalah turunnya produksi sel darah putih (agranulositosis) dan gangguan pada fungsi hati. Ciri-ciri agranulositosis adalah sering sakit tenggorokan yang tidak sembuh-sembuh dan juga mudah terkena infeksi serta demam.
Sedangkan ciri-ciri gangguan fungsi hati adalah rasa mual, muntah, dan sakit pada perut sebelah kanan, dan timbulnya warna kuning pada bagian putih mata, kuku, dan kulit. Bila gejala-gejala di atas terjadi pada anda silakan melaporkan kepada dokter yang merawat Anda.

* Obat Kalmethasone (mengandung zat aktif deksametason).
Merupakan obat hormon kortikosteroid yang umumnya dipakai sebagai obat anti peradangan. Obat ini dapat digunakan untuk menghilangkan peradangan di kelenjar tiroid (thyroiditis).

* Obat Artane dengan zat aktif triheksilfenidil.
Obat ini sebenarnya obat anti parkinson, yang dipakai untuk mengatasi gejala-gejala parkinson, seperti gerakan badan yang kaku, tangan yang gemetar dan sebagainya. Anda ingat, kalau gejala-gejala hipertiroid itu juga berupa tangan gemetar dan denyut jantung meningkat ? nah, karena itulah, kadang dokter menggunakannya.
Namun penggunaan obat ini pada pasien dengan penyakit hipertiroid harus berhati-hati, bahkan sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan denyut jantung yang cepat (takikardia). Pada pasien yang denyut nadinya terlalu cepat (lebih dari 120 kali per menit) dan tangan gemetar biasanya diberi obat lain yaitu propranolol, atenolol, ataupun verapamil.

Adapun pengobatan alternatif untuk hipertiroid yang telah mengkonsumsi bekatul. Para ahli menemukan dalam bekatul terdapat kandungan vitamin B15, yang berkhasiat dapat menyempurnakan proses metabolisme di dalam tubuh kita.
Penyakit kencing manis, penyakit basedov (gondok), kolesterol tinggi, merupakan penyakit-penyakit disebabkan metabolisme terganggu, dengan teratur mengkonsumsi bekatul sebagai makanan tambahan, vitamin B15 dalam bekatul bisa mengembalikan sistem metabolisme tubuh yang terganggu tersebut.

Vitamin B15, disebut juga Pangamic acid atau menurut struktur kimianya disebut Gluconodimethylamino-acetic-acid, ditemukan oleh seorang dokter ahli biokimia, Dr. Krebs Junior dari San Francisco AS, tahun 1952.
Penyakit yang diobati dengan B15 di antaranya kencing manis (diabetes mellitus), tekanan darah tinggi (hipertensi), bengek (asma), kolestrol dan gangguan aliran pembuluh darah jantung (coronair insuffsiency), serta penyakit hati.

Menurut Udalov (seorang peneliti Rusia), vitamin B15 merupakan sumber gugusan methyl yang labil (mudah dilepas dari ikatan induknya), sangat diperlukan dalam proses metabolisme melalui proses methylation untuk pembentukan adrenalin (zat antiasma).
Methylation juga sangat esensial bagi pembentukan phosphocreatin, zat penting untuk metabolisme otot jantung dan tubuh.
Vitamin B15 juga dapat meningkatkan oksigen intake di dalam otak serta menambah sirkulasi darah perifier dan oksigenisasi jaringan otot jantung.

Anda bisa pilih mengkonsumsi bekatul atau langsung vitamin B15.

Penyebab Hipertiroidisme
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya.

Hipertiroidisme akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambamn kadar HT dan TSH yang finggi. TRF akan Tendah karena uinpan balik negatif dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang finggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan.

Penyebab Utama
  • Penyakit Grave
  • Toxic multinodular goitre
  • Solitary toxic adenoma
Penyebab Lain
  • Tiroiditis
  • Penyakit troboblastis
  • Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
  • Pemakaian yodium yang berlebihan
  • Kanker pituitari
  • Obat-obatan seperti Amiodarone

Gejala-gejala Hipertiroidisme
  • Peningkatan frekuensi denyut jantung.
  • Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap katekolamin.
  • Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebihan.
  • Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik).
  • Peningkatan frekuensi buang air besar.
  • Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid.
  • Gangguan reproduksi.
  • Tidak tahan panas.
  • Cepat letih.
  • Tanda bruit.
  • Haid sedikit dan tidak tetap.
  • Pembesaran kelenjar tiroid.
  • Mata melotot (exoptalmus).


Diagnosa

Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini :
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid.
  • TSH (Tiroid Stimulating Hormone)
  • Bebas T4 (tiroksin)
  • Bebas T3 (triiodotironin)
  • Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrabunyi untuk memastikan pembesaran kelenjar tiroid
  • Tiroid scan untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid
  • Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum
  • Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia


Komplikasi

Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan HT dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati, kematian.

Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksi karena agranulositosis pada pengobatan dengan obat antitiroid. Krisis tiroid: mortalitas.

Penatalaksanaan
1. Konservatif
Tata laksana penyakit Graves
a. Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat produksi hormon tiroid. Jika dosis berlebih, pasien mengalami gejala hipotiroidisme. Contoh obat adalah sebagai berikut :
  • Thioamide
  • Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari
  • Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 – 600 mg/hari, dosis maksimal 2.000 mg/hari
  • Potassium Iodide
  • Sodium Ipodate
  • Anion Inhibitor

b. Beta-adrenergic reseptor antagonist. Obat ini adalah untuk mengurangi gejala-gejala hipotiroidisme. Contoh : Propanolol
Indikasi :
  • Mendapat remisi yang menetap atau memperpanjang remisi pada pasien muda dengan struma ringan –sedang dan tiroktosikosis.
  • Untuk mengendalikan tiroktosikosis pada fase sebelum pengobatan atau sesudah pengobatan yodium radioaktif.
  • Persiapan tiroidektomi.
  • Pasien hamil, usia lanjut.
  • Krisis tiroid.

Penyekat adinergik ß pada awal terapi diberikan, sementara menunggu pasien menjadi eutiroid setelah 6-12 minggu pemberian anti tiroid. Propanolol dosis 40-200 mg dalam 4 dosis pada awal pengobatan, pasien kontrol setelah 4-8 minggu. Setelah eutiroid, pemantauan setiap 3-6 bulan sekali: memantau gejala dan tanda klinis, serta Lab.FT4/T4/T3 dan TSHs. Setelah tercapai eutiroid, obat anti tiroid dikurangi dosisnya dan dipertahankan dosis terkecil yang masih memberikan keadaan eutiroid selama 12-24 bulan. Kemudian pengobatan dihentikan , dan di nilai apakah tejadi remisi. Dikatakan remisi apabila setelah 1 tahun obat antitiroid di hentikan, pasien masih dalam keadaan eutiroid, walaupun kemidian hari dapat tetap eutiroid atau terjadi kolaps.

Surgical
a. Radioaktif iodine
Tindakan ini adalah untuk memusnahkan kelenjar tiroid yang hiperaktif.

b. Tiroidektomi
Tindakan Pembedahan ini untuk mengangkat kelenjar tiroid yang membesar. (fn/ms/sc)

Previous
Next Post »
Loading...